Jayapura – Kepolisian
Daerah (Polda) Papua terus berupaya menuntaskan insiden penembakan yang
menewaskan delapan anggota TNI dan empat warga sipil di Tinggi Nambut,
Puncak Jaya dan Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (21/2) lalu.
Kapolda Papua, Irjen Pol Tito Karnavian
mengatakan, peristiwa di Tinggi Nambut pelakunya sudah jelas yakni GT.
Yang bersangkutan bahkan mengakui itu. Namun untuk kasus Sinak Polda
masih akan memangil sejumlah pihak untuk dimintai ketarangan.
“Nanti kita cross ceck dengan memanggil beberapa orang untuk kita dengar keterangannya. Termasuk Cabup di sana, Elvis Tabuni, anggota DPRD Puncak, Revinus. Ada beberapa hal yang mau kita cross ceck. Satu orang yang ditangkap di Sinak, namun bukan tersangka langsung. Dia terkait kasus lain. Penembakan Trigana yang dulu, tapi dia mengetahui kasus Sinak,”
kata Tito Karnavian, Rabu (3/4).
Menurutnya, kasus Sinak cukup banyak
saksi, termasuk korban yang masih hidup. Namun Kapolda tak ingin
menjelaskan secara detail karena hal tersebut merupakan strategi
penyidikan.
“Yang jelas dari beberapa pemeriksaan saksi, kita harus memanggil beberapa orang lagi, yang saya sebutkan tadi. Terkait GT, kita akan kaji dulu untuk kita terbitkan DPO secara jelas. Dengan dasar hukum alat-alat bukti yang kuat,”
ujarnya.
Dikatakan, bisa saja nantinya Polisi
akan melibatkan TNI jika akan melakukan penangkapan. Ini karena sudah
ada progresnya untuk perbantuan TNI kepada Polri ditahun 2013.
“Namun secara umum situasi keamanan di Papua termasuk pasca sidang MK terkait Pilkada Puncak juga aman,”
kata Tito.(Jubi/Arjuna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar