Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Direktris Yayasan Hak Azasi Manusia Anti Kekerasan
(YAHAMAK) Timika, Papua, Mama Yosepa Alomang mengatakan
Indonesia melakukan program
terselubung untuk menghabisi orang asli Papua dengan berbagai program.
"Negara
Indoensia stop dengan program-progaram yang nantinya membuat orang Papua
habis perlahan sepert pemekaran,
program Otsus
Pus, UP4B dan lain-lain," tutur Yosepha saat menggelar Jumpa Pers di sekretariat Dewan Adat Papua (DAP), Expo, Waena,
Senin (3/05/2013) lalu.
"Melihat situasi Papua pada umumnya serta melihat situasi perang di Kabupaten Nduga membuat saya menangis karena anak-anak yang keluar dari rahim Papua dibunuh perlahan-lahan oleh pemerintah NKRI melalui berbagi program yang dicanangkan," kata perempuan peraih
Goldman Environmental Prize (Anugerah Lingkungan Goldman) 2001.
Sementara itu Wilem
Rumasep yang hari-harinya
bekerja di sekertariat DAP ini
mengatakan, masalah di Nduga harus
segera diselsesaikan oleh pemerintah dan
kemudian disusul dengan proses penyelesaian secara adat dengan cara membayar kepala bagi pihak keluarga korban.
"Dalam hal ini, Bupati
harus bersikap netral. Bupati tidak boleh menjadi aktor
konflik kasihan masyarkat sudah korban banyak," ungkap Willem.
Tanggapan juga datang dari salah satu pemuda asal suku Mee, Yustinus Edowai. Menurutnya, sudah cukup konflik terjadi hanya di kabupaten Puncak beberapa waktu lalu.
"Jangan lagi terjadi di Nduga. Kasihan
masyarakat kita
sama-sama lihat pemerkaran ini dengan memakan korban yang banyak hanya karena kepentingan segelintir orang. Jadi kami juga meminta agar pemerintah kabupaten Nduga segera melakukan dialog untuk penyelesaian
masalah perang saudara
di Nduga ini sesegera mungkin," ungkap Edowai.
Sekedar ketahui, Mama Yosepha bersama seorang
perempuan Papua lainnya, Mama Yuliana, pernah dimasukan ke sebuah tempat
penampungan kotoran
manusia selama seminggu. Kotoran manusia setinggi lututnya. Ia dicurigai
membantu Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Mereka (TPN-OPM) wilayah
Mimika, Papua. (MS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar