Menlu Vanuatu Edward Natapei mengatakan negaranya sangat mendukung upaya Papua Barat tapi kalah suara. Foto: AFP Upaya gerakan Free
West Papua untuk menjadi anggota badan regional Pasifik, Melanesian Spearhead
Group (MSG), telah ditunda paling tidak enam bulan.
Melanesian Spearhead
Group (MSG) terdiri dari para pemimpin Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon
dan Vanuatu, serta gerakan politik bumiputra Kaledonia Baru, FLNKS.
"Gerakan Free West
Papua memandang keanggotaan MSG sebagai suatu langkah maju untuk mendapat
pengakuan internasional," tulis radioaustralia.net.au, edisi 18 Juni 2013.
Dilaporkan, para
Menteri Luar Negeri yang berkumpul di Lifou, ibukota Kepulauan Loyalty,
Kaledonia Baru, telah memutuskan untuk menunda keputusan sampai mereka mengirim
sebuah delegasi ke Jakarta dan Jayapura.
Menteri Luar Negeri
Fiji, Ratu Inoke Kubuabola, mengatakan pada pertemuan itu, Indonesia
menyampaikan undangan awal bulan ini.
Ia mengatakan, Fiji,
Papua Nugini dan Kepulauan Solomon mengambil sikap yang sama tentang Papua.
"Semua negara MSG mempunyai pandangan
yang sama bahwa kita menginginkan suatu bentuk penentuan nasib sendiri untuk
Papua Barat," katanya.
Menteri Luar Negeri
Vanuatu Edward Natapei mengatakan, negaranya sangat ingin membahas soal Papua
Barat pada pertemuan itu, tapi kalah suara.
"Yang kita
inginkan adalah suatu kerangka waktu supaya masalah ini ditangani tahun ini -
paling tidak dimulai tahun ini."
Edward Natapei
mengatakan Perdana Menteri Vanuatu akan mengemukakan masalah ini dengan para
pemimpin lain.
Para pemimpin MSG
juga akan mempertimbangkan apakah akan menyetujui keputusan menteri-menteri
luar negeri untuk mengirim sebuah delegasi ke Jakarta dan Jayapura. (GE/Ist/MS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar