30 Maret 2012

ICT untuk Pembelajaran , Live? or Let Die !

Ditulis Oleh: Arief Bahtiar
Thursday, March 22, 2012 6:46 am
 
Redefinisi
Menilik istilah-istilah terkait dengan web , ada electronic news atau e-news untuk berita-berita dirilis via web, ada juga electronic mail atau e-mail untuk surat yang dikirim via internet, ada juga e-commerce untuk transaksi jual-beli melalui internet, lanjut dengan ebook, emagazine, esocial, dst.
Secara tersurat, kemudian orang-orang menghubungkan semua yang bersifat ‘e’ itu dengan teknologi . Padahal teknologi itu adalah media yang dapat kita gunakan untuk memudahkan atau membantu kita meraih tujuan-tujuan yang ingin kita capai . Termasuk di antaranya adalah e-pembelajaran atau e-learning atau ICT untuk pembelajaran.
Beyond ICT
Perlu ngg sih ICT ? kalau pertanyaan tersebut disampaikan ke saya, maka saya akan balik tanya , tujuannya apa? Secara jelas tergambarkan bahwa ICT itu mengandung tiga komponen yaitu : Information, Communication, Technology . Dua komponen didepan menurut saya itu adalah yang pokok. Yaitu ‘informasi’ yang dikomunikasikan . Maksudnya , ada konten ‘punya seseorang’ yang kemudian di-sebarluaskan atau dibagikan . Perkara itu mau pake ‘teknologi’ atau tidak , itu perkara belakangan .
Mengapa saya bahas demikian? Itu karena ada banyak orang yang tidak memahami maksud ICT itu sendiri . Sehingga kemudian investasi mengeluarkan uang untuk keperluan yang belum terdefinisi tujuannya atau manfaatnya . Sehingga teknologi yang ‘dibeli’ itu kemudian jadi ‘cost’ bukannya jadi ‘benefit’ . Termasuk didalamnya adalah ICT untuk pembelajaran .
Kembali ke komponen ‘information’ yang ‘dikomunikasikan’ , saya memaknainya dengan peranan aktif dari user untuk mengendalikan informasi apa, diperuntukkan untuk apa. Saat ini kecenderungannya adalah user berperan pasif menerima apa-apa yang diberikan dari website . Sehingga informasi yang muncul adalah ‘garbage information’ atau informasi sampah yang masuk memori, membebani memori , kemudian harus segera masuk ‘recycle bin’ . Sebaliknya dengan user aktif untuk menjadi promotor berbagi konten maka akan terbangun suasana aktif berbagi dan menyebarkan informasi yang positif dan membangun .
Inilah ICT yang sebenarnya . Yaitu informasi (konten) dikomunikasikan (dibagi,disebarluaskan, diedukasi) , untuk mencapai tujuan (knowledge, educated, smart community) melalui teknologi .
Teknologi disebut bermanfaat apabila memiliki karakteristik : faster , better, larger, cheaper , serta menjadi ‘tranformation tool’ untuk terciptanya tujuan di atas. Sebaliknya , apabila tidak memiliki karakteristik tersebut maka teknologi harus di evaluasi kembali .
ICT untuk pembelajaran
Setelah memahami role information, communication, dan technology di atas, maka barulah kita masuk ke bagian ICT untuk pembelajaran .
Dimulai dengan why people must study? untuk lulus, dan dapat sertifikat/ijazah, kemudian bisa bekerja dan menghasilkan uang? yeah.. barangkali paradigma yang muncul saat ini, kebanyakan adalah seperti di atas .Cirinya , muncul banyak sekolah ‘komersil’ yang biayanya mahal dan banyak orang tua yang memasukkan anaknya ke sana. Baiklah , untuk alasan pertama , motivasi di atas dapat diterima. Mudah-mudahan akan ada motivasi dengan nilai yang lebih baik dibandingkan di atas.
Belajar dikaitkan dengan terciptanya ‘knowledge sharing’ dari guru kepada muridnya . Sehingga murid dapat memiliki informasi-informasi yang cukup untuk mengetahui pilihan-pilihan dan memutuskan , membuat solusi dari persoalan yang dihadapinya , yang tentu saja bisa meningkatkan kualitas kehidupannya.
Teknologi , merupakan alat atau media yang bisa ‘dipilih’ untuk membuat interaksi murid – guru ini menjadi lebih berkualitas . Dengan interaksi tersebut , maka ‘nilai-nilai’ yang dibagikan dari guru ke murid bisa optimal . Maka pembelajaran berbasis ICT memi liki 3 komponen utama : konten, learning design, dan teknologi. Komponen tersebut sangat berfokus pada guru sebagai content creator, learning designer. kemudian teknologinya yang tepat.
Pengetahuan ttg tujuan pembelajaran, pencitraan diri masing-masing guru menjadi faktor pokok pembelajaran. pemanfaatan teknologi akan mengikuti .
Terakhir , sesuai dengan judul di atas marilah kita untuk kembali berpikir : ICT untuk pembelajaran, Let Live? or Let Die .
This entry was posted in Opini,Pakar and tagged . Bookmark the permalink.

Example Latex

Example Latex

LATEX

MENULIS MATEMATIKA DENGAN LATEX

 
 
 
 
 
 
i
 
Quantcast
Oleh : Vita Nova Anwar A. Pendahuluan 1. Apa itu LATEX TEX adalah bahasa pemrograman yang diciptakan khusus dan menjadi bagian utama dari sistem pengaturan teks hasil pengetikan (typesetting system) yang menghasilkan dokumen/publikasi teks dan matematis yang berkualitas. TEX diciptakan oleh Prof. Donald Knuth sekitar tahun 1978. Pada tahun 1985 Leslie Lamport di Digital Equipment Corporation menciptakan LATEX. LATEX merupakan user interface dari TEX. Leslie menciptakan LATEX untuk mengotomatisasi semua perintah umum untuk menyiapkan sebuah dokumen. LAtex merupakan sistem pengolah dokumen yang sangat nyaman untuk menghasilkan dokumen ilmiah dan matematis dengan mutu tipografis yang tinggi. Latex juga nyaman untuk menghasilkan dokumen-dokumen yang lain, mulai dari surat yang sederhana sampai sebuah buku yang lengkap. Versi Latex sekarang adalah LaTeX2e yang diciptakan oleh Leslie Lamport. Latex menggunakan Tex (diciptakan oleh Prof. Donald E. Knuth) sebagai mesin formattingnya. 2. Mengapa Menggunakan LATEX Pembelajaran dengan Latex awalnya terasa sulit. Setelah itu kita akan mendapatkan typeset formula dan equation yang daripada program word prosesing lainnya. Latex dirancang untuk typeset equation dan formula yang minimal fuss dan kualitas professional. Penggunaan Latex sudah merupakan standar universal digunakan pada artikel matematika dan sains. Latex bekerja pada berbagai jenis tipe computer dan sangat kompatibel. Artikel matematika yang di submit ke journal atau internet menggunakan program Latex. B. Getting Started 1. Setting it up Banyak versi dari Latex yang bisa kita install dengan computer. Pada internet juga di download dengan mudah. Ketika kita menulis dengan Latex, kita tidak lansung mengetik program itu. Input yang diketikkan dalam text editor, yang mana no frills pada program word prosessing lainnya. Latex juga bisa digunakan pada program word prosessing tradisional seperti word dan wordperfect sebagai text editor. Bagaimanapun kita harus simpan file sebagai text. 2. Beginning with a source file Latex sangat memudahkan untuk menulis matematika pada web page 3. Element of source file Ada beberapa perintah-perintah pada Latex yang perlu diperhatikan. Pada LATEX.tex file dimulai dengan perintah seperti : \documentclass{article} or \documentclass{report} Untuk memulai dan mengakhiri perintah pada LATEX dengan perintah : \begin{document} and \end{document} 4. Text Beberapa karakter special pada LATEX # $ % _ { } ~ ~ \ C. Kelebihan LATEX Kelebihan LATEx dibandingkan dengan wordprosesor lainnya. Diantaranya: 1. Gratis 2. Stabil 3. Bebas virus 4. Multiplatform & portable 5. Menghasilkan dokumen matematis yang sempurna 6. Mudah & fleksibel menangani cross reference 7. Menghasilkan pesan error yang mudah dipahami 8. Banyak sumber dan referensinya 9. Dokumen hasil beresolusi tinggi 10. Dapat diketik pada semua jenis text editor 11. Melakukan pemenggalan kata dengan baik 12. Ukuran source code kecil 13. Berstandar internasional (http://tedytirta.wordpress.com/2007/03/07/13-alasan-menggunakan-latex) D. Contoh-contoh penulisan dalam Latex E. Penulisan matematika pada blog dengan LATEX Untuk masing-masing domain web ada perbedaan koding yang diinput kan. Untuk pengguna blogspot bisa menggunakan koding ini. (1) masuk ke design –> add a gadget –> di basic plih “HTML/JavaScript” klik tanda + terus masukin code yg dibawah ini dan save replaceMath( document.body ); (2) latex dapat ditulis diantara tanda $. Contoh $\sum$ Untuk pengguna wordpress juga dapat menggunakan your latex code, atau untuk lupa kode pada Latex bisa kunjungi www.codecogs.com/latex/eqneditor.php ini akan membantu untuk menulis kode-kode yang diinputkan. Tampilannya seperti ini : F. Program Scientific Workplace yang mendukung LATEX Dengan scientific workplace kita dapat membuat, mengedit, dan teks mengeset matematika dan ilmiah lebih mudah daripada sebelumnya. Perangkat lunak ini didasarkan pada pengolah kata yang mudah digunakan yang benar-benar mengintegrasikan matematika dan menulis teks dalam lingkungan yang sama. Dengan sistem aljabar built-in komputer, Anda dapat melakukan perhitungan yang tepat pada layar. Pada scientificworlplace, kita dapat mengeset dokumen teknis yang rumit dengan LaTeX, standar industri untuk typesetting matematika. Karena presisi unggul dan kualitas penerbit dan penulis menggunakan bahan LaTeX ilmiah secara luas. Ketika kita mengeset, LaTeX secara otomatis menghasilkan catatan kaki, indeks, bibliografi, daftar isi, dan referensi silang. Kita tidak harus belajar LaTeX untuk menghasilkan dokumen mengeset. Banyak dari lebih dari 150 dokumen telah dirancang untuk memenuhi persyaratan typesetting jurnal profesional tertentu dan lembaga. Scientific workplace secara otomatis menyimpan dokumen Anda sebagai file LaTeX. Semoga ini bermanfaat untuk membantu pembelajaran matematika. Untuk media yang menggunakan blog sebaiknya menggunakan program. Selamat mencoba!!!
EUCLID ± 300 SM

EUCLID ± 300 SM

Contributed by Alexander
Tuesday, 31 March 2009
Last Updated Tuesday, 31 March 2009
Tidak banyak orang yang beruntung memperoleh kemasyhuran yang abadi seperti Euclid, “Bapak
Geometri” dari Yunani. Selain kemasyhurannya, hampir tak ada keterangan terperinci mengenai kehidupan Euclid
yang bisa diketahui. Misalnya, kita hanya tahu dia pernah aktif sebagai guru di alexandria, Mesir, di sekitar tahun 300
SM, tetapi kapan dia lahir dan wafat tidak diketahui pasti. Bahkan, kita tidak tahu di benua apa dan di kota mana Euclid
dilahirkan. Meski telah menulis beberapa buku dan diantaranya masih ada yang tertinggal, kemasyurannya terutama
terletak pada textbooknya yang hebat yang berjudul “The Elements”.
Arti penting buku “The Elements” tidaklah terletak pada pernyataan rumus-rumus pribadi yang
dilontarkannya. Hampir semua teori yang terdapat dalam buku itu sudah pernah ditulis orang sebelumnya, dan juga
sudah dapat dibuktikan kebenarannya. Sumbangan Euclid terletak pada cara pengaturan dari bahan-bahan dan
permasalahan serta formulasinya secara menyeluruh dalam perencanaan penyusunan buku. Di sini tersangkut, yang
paling utama, pemilihan dalil-dalil serta perhitungan-perhitungannya, misalnya tentang kemungkinan menarik garis lurus
diantara dua titik. Sesudah itu dengan cermat dan hati-hati Euclid mengatur dalil sehingga mudah difahami oleh orangorang
sesudahnya. Bilamana perlu, diseediakan petunjuk cara pemecahan hal-hal yang belum terpecahkan dan
mengembangkan percobaan-percobaan terhadap permasalahan yang terlewatkan. Perlu dicatat bahwa buku The
Elements selain terutama merupakan pengembangan dari bidang
geometri yang ketat, juga di samping itu mengandung bagian-bagian soal aljabar yang luas berikut teori penjumlahan.
Buku “The Elements” merupakan buku pegangan baku matematika lebih dari 2000 tahun dan merupakan
textbook yang paling sukses yang pernah disusun manusia. Aslinya ditulis dalam bahasa Yunani, kemudian
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Terbitan pertama muncul tahun 1482, sekitar 30 tahun sebelum penemuan
mesin cetak oleh Gutenberg. Sejak penemuan mesin itu dicetak dan diterbitkanlah dalam beribu-ribu edisi yang beragam
corak. Sebagai alat pelatih logika pikiran manusia, buku “The Elements” jauh lebih berpengaruh ketimbang
semua karya Aristoteles tentang logika. Buku itu merupakan contoh yang komplit sekitar struktur deduktif dan sekaligus
merupakan buah pikir yang menakjubkan dari semua hasil kreasi otak manusia. Kita dapat mengatakan bahwa buku
Euclid merupakan faktor penting bagi pertumbuhan ilmu pengetahuan modern. Ilmu pengetahuan bukanlah sekedar
kumpulan dari pengamatan-pengamatan yang cermat dan bukan pula sekedar generalisasi yang tajam serta bijak. Hasil
besar yang direnggut ilmu
pengetahuan modern berasal dari kombinasi antara kerja penyelidikan empiris dan percobaan-percobaan di satu pihak,
dengan analisa hati-hati dan kesimpulan yang punya dasar kuat di lain pihak.
Kita masih bertanya-tanya apa sebab ilmu pengetahuan muncul di Eropa dan bukan di Cina, tetapi rasanya aman jika
kita menganggap bahwa hal itu bukanlah semata-mata lantaran soal kebetulan. Memanglah, peranan yang digerakkan
oleh orang-orang brilian seperti Newton, Galileo dan Copernicus mempunyai makna yang teramat penting. Tetapi, tentu
ada sebab-musababnya mengapa orang-orang ini muncul di Eropa. Mungkin sekali faktor historis
yang paling menonjol apa sebab mempengaruhi Eropa dalam segi ilmu pengetahuan adalah rasionalisme Yunani,
bersamaan dengan pengetahuan matematika yang diwariskan oleh Yunani kepada Eropa. Patut kiranya dicatat bahwa
Cina --meskipun berabad-abad lamanya teknologinya jauh lebih maju ketimbang Eropa-- tak pernah memiliki struktur
deduktif seperti halnya yang dipunyai Eropa. Tak ada seorang matematikus Cina pun yang punya hubungan dengan
Euclid. Orang-orang Cina menguasai pengetahuan yang bagus tentang ilmu geometri praktis, tetapi pengetahuan
geometri mereka tak pernah dirumuskan dalam suatu skema yang mengandung kesimpulan.
Bagi orang-orang Eropa, anggapan bahwa ada beberapa dasar prinsip-prinsip fisika yang dari padanya semuanya
berasal, tampaknya hal yang wajar karena mereka punya contoh Euclid yang berada di belakang mereka. Pada
umumnya orang Eropa tidak beranggapan geometrinya Euclid hanyalah sebuah sistem abstrak, melainkan mereka yakin
benar bahwa gagasan Euclid --dan dengan sendirinya teorinya-- memang benar-benar merupakan kenyataan yang
sesungguhnya.
Pengaruh Euclid terhadap Sir Isaac Newton sangat kentara sekali, sejak Newton menulis buku kesohornya “The
Principia” dalam bentuk kegeometrian, mirip dengan “The Elements”. Berbagai ilmuwan mencoba
menyamakan diri dengan Euclid dengan jalan memperlihatkan bagaimana semua kesimpulan mereka secara logis
berasal mula dari asumsi asli. Tak kecuali apa yang diperbuat oleh ahli matematika seperti Russel, Whitehead dan filosof
Spinoza.
Kini, para ahli matematika sudah memaklumi bahwa geometri Euclid . bukan satu-satunya sistem geometri yang
memang jadi pegangan pokok dan teguh serta yang dapat direncanakan pula, mereka pun maklum bahwa selama 150
tahun terakhir banyak orang yang merumuskan geometri bukan a la Euclid. Sebenarnya, sejak teori relativitas Einstein
diterima orang, para ilmuwan menyadari bahwa geometri Euclid tidaklah selamanya benar dalam penerapan masalah
cakrawala yang sesungguhnya. Pada kedekatan sekitar "Lubang hitam" dan bintang neutron --misalnya-- dimana
gayaberat berada dalam derajat tinggi, geometri Euclid tidak memberi gambaran yang teliti tentang dunia, ataupun tidak
METRIS - Metode Horisontal
http://sigmetris.com Powered by Joomla! Generated: 30 March, 2012, 14:53
menunjukkan penjabaran yang tepat mengenai ruang angkasa secara keseluruhan. Tetapi, contoh-contoh ini langka,
karena dalam banyak hal pekerjaan Euclid menyediakan kemungkinan perkiraan yang mendekati kenyataan. Kemajuan
ilmu pengetahuan manusia belakangan ini tidak mengurangi baik hasil upaya intelektual Euclid maupun dari arti penting
kedudukannya dalam sejarah.
METRIS - Metode Horisontal
http://